September 04, 2016

Berkah Dewi di Dunia yang Indah Ini! Jilid 3 Bab 1 (Bagian 1)

Penerjemah: Vee
Editor: Switch, Phenk

Neng Sena yang judes tapi manis ....

Bab 1 - Meminta Bantuan atas Pengadilan yang Tidak Adil Ini!
Bagian 1
Dahulu kala, ada sebuah benda yang ditakuti oleh orang-orang di penjuru dunia. Sampai-sampai benda tersebut memiliki harga buronan. Benda yang tidak diketahui asal-usulnya dari mana, dan kemudian orang-orang menjulukinya dengan nama ... Mobile Fortress Destroyer (Benteng Perusak Bergerak).

Target buronan yang terkenal itu telah ditaklukkan baru-baru ini oleh party kami berkat komando brilian dariku.

Dan saat ini, untuk menerima hadiah buronan atas penaklukan Destroyer (Perusak), aku mendatangi guild petualang namun

"Petualang Satou Kazuma! Kamu dicurigai telah melakukan tindakan kriminal yang dapat menjatuhkan negara! Mohon ikut dengan kami!"

Situasinya tiba-tiba berubah mencekam.

"Anu, maaf, kau ini siapa ya? Dan lalu, apa maksud dari tindakan menjatuhkan negara yang kau katakan? Tujuanku kemari hanya ingin mengambil bayaranku saja."
Dengan malu-malu aku bertanya pada wanita berwajah serius itu yang sedang menatap ke arahku.

Guild yang ramai seketika menjadi hening ketika seorang wanita yang dikawal oleh kesatria berkata seperti itu.

"Perkenalkan, namaku Sena. Aku adalah penuntut (jaksa) dari Kerajaan. Tindakan menjatuhkan negara yang kumaksud adalah melakukan perbuatan yang melemahkan otoritas suatu negara. Kami menduga bahwa kamu adalah seorang teroris atau mungkin pengikut dari pasukan Raja Iblis."

Wanita dengan rambut panjang berwarna coklat kehitaman yang menyebut dirinya Sena berkata sambil melihat ke arahku dengan tatapan yang tajam. Dia memiliki kesan seperti seorang sekretaris, sifatnya yang anggun dan cerdas.

Setelah mendengar perkataan dari Sena, Aqua sontak berkata:
"Eeeh! Hei, Kazuma! Masalah apalagi yang kamu perbuat kali ini? Tindakan kriminal apalagi yang kamu lakukan ketika aku tidak mengawasimu! Minta maaflah sekarang juga! Aku juga akan menemanimu meminta maaf. Sana cepat minta maaf!"

"Kau ini idiot ya?! Tidak mungkin aku melakukan suatu tindakan kriminal! Dan lagian kita selalu menghabiskan waktu bersama. Jadi, kau pasti tahu kalau aku tidak melakukan apa pun!"

Saat aku sedang memarahi Aqua, Megumin berkata:
"Tunggu sebentar, apa mungkin kamu salah orang? Kazuma memang sering melakukan pelanggaran kecil seperti pelecehan seksual, namun dia tidak mungkin memiliki keberanian untuk melakukan suatu tindak kejahatan yang besar."

"Sebenarnya kau ini ingin membantuku atau mau mengajak berantem, sih?"

Selagi membalas perkataan Megumin, Darkness ikut-ikutan menyahuti:
"Itu benar, menurutku tidak mungkin pria ini melakukan suatu tindakan kriminal yang serius. Jika dia memiliki keberanian untuk melakukan itu, pasti dia sudah melakukan tindakan yang lebih dari sekadar memandangiku dengan tatapan yang menjijikkan ketika aku sedang berjalan di rumah dengan pakaian yang minim. Lagi pula dia itu seorang pecundang yang bahkan tidak berani melakukan serangan malam."
<TL Note: Serangan malam di sini dalam artian mesum, seperti grepe atau rape 
( ͡° ͜ʖ ͡°) >

"Si-Si-Si-Siapa yang memandangimu? Bukannya kau terlalu percaya diri?! Jangan sombong hanya karena memiliki tubuh yang seksi. Lagi pula aku juga punya hak untuk memilih kriteriaku, ‘kan?!

Ketika mendengarku menjawab seperti itu, wajah Darkness tiba-tiba memerah.
"Setelah kamu menyuruhku melakukan semua hal itu di kamar mandi, bisa-bisanya kamu berkata seperti itu sekarang ...?!

"Aku sedang dimanipulasi oleh succubus waktu itu! Dan kaulah satu-satunya yang bermasalah saat itu, tiba-tiba menjadi sangat penurut dan menggosok punggungku cuma karena sedang mood! Dan sekarang apa yang kau inginkan? Apa kau mengharapkan sesuatu? Betapa polos dan mudah diperdaya dirimu itu!"

"Su-Su-Sudah kuduga kamu masih mengingat kejadian itu ...! Dan sebagai crusader yang melayani Dewi Eris, tubuhku ini masih suci! Kamu bilang kalau aku mudah diperdaya dan gampangan?! Aku akan membunuhmu!"

Ketika Darkness mengatakan perkataan yang berbahaya itu, dia mencoba mencekikku lalu kami pun mulai berkelahi. Dan salah satu kesatria yang mengawal Sena melerai perkelahian kami.

Sena yang tidak bergeming setelah melihat keributan kami, lalu berbicara dengan nada tidak ramah:
"Menteleportasikan coronatite yang merupakan inti dari Destroyer adalah instruksi dari pria itu. Dan tempat tujuan teleportasinya adalah kediaman dari Tuan Tanah."

Setelah dia mengatakan hal itu, seluruh guild menjadi hening seketika.
coronatite. Selama pertarungan melawan Destroyer, yang memerintahkan untuk menteleportasi batu yang akan meledak itu tidak lain adalah diriku. Namun tidak terpikirkan bahwa batu itu akan--

"Benarkah, jadi Tuan Tanah meninggal karena ledakan itu ...?!"

"Beliau tidak meninggal, dan jangan berpikiran untuk hendak membunuhnya! Untung saja secara kebetulan beliau mengirim keluar seluruh pegawai di kediamannya dan beliau berada di ruang bawah tanah, sehingga tidak terdapat korban jiwa. Tetapi kediaman beliau telah hancur."

Mendengar tidak ada korban jiwa, aku menarik nafas lega.
"Berarti, tidak ada satu pun korban jiwa dalam pertarungan melawan Destroyer. Baguslah kalau begitu.”

"Bagus apanya?! Apa kamu paham dengan situasi saat ini? Kamu telah mengirim sebuah alat peledak menuju kediaman Tuan Tanah dan menghancurkan seluruh kediaman beliau. Seperti yang  kukatakan sebelumnya, kamu telah dicurigai sebagai teroris atau pengikut dari pasukan Raja Iblis. Kalau begitu, aku akan mendengar keterangan darimu ketika sampai di kantor nanti."

Perkataan Sena membuat guild yang tenang menjadi ramai kembali.
Seperti yang diharapkan. Seluruh petualang di sini mengetahui orang seperti apa aku sebenarnya.
Lagi pula, mereka semua tahu bagaimana antusiasku selama pertarungan melawan Destroyer.

"Ku ku ku, menurutku tuduhanmu itu berlebihan .... Kazuma adalah orang yang paling berjasa selama pertarungan melawan Destroyer. Memang benar dia yang memerintahkan untuk menteleportasikan coronatite, tetapi itu semua karena tidak ada pilihan lain lagi. Jika bukan karena kecerdikannya, mungkin akan banyak korban jiwa akibat ledakan coronatite tersebut. Jadi dia seharusnya dipuji bukan malah dituntut seperti ini."
Suara dari orang-orang yang mendukung perkataan Megumi terdengar di seluruh penjuru guild.

Kalian semua ...!
Ketika aku lagi tersentuh karena dukungan penghuni guild, Sena berkata dengan nada tidak ramah:
"Bicara mengenai hal itu, tuduhan atas tindakan menjatuhkan negara juga bisa dijatuhkan pada tersangka lain selain pelaku utama. Sebelum persidangan selesai, aku menyarankan agar kalian semua memikirkan kembali perkataan dan tindakan kalian. Lagi pula, kalau ada yang mau masuk penjara bersama dengan pria itu, aku sama sekali tidak keberatan."
Seluruh guild terdiam kembali setelah mendengar perkataannya tadi.

Selanjutnya
"... 'Jangan khawatir! Dunia ini luas! Daripada menuju tempat yang ada banyak orang, kesempatan untuk tujuan telepotasi itu ke tempat yang tidak berpenghuni jauh lebih tinggi! Jadi jangan khawatir, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya! Aku mungkin terlihat tidak bisa diandalkan, tetapi keberuntunganku cukup baik' ... Kurasa aku ingat Kazuma mengatakan hal seperti itu pada saat pertarungan melawan Destroyer ...." 


Aqua tiba-tiba spontan berkata seperti itu.

... Aku memang berbicara seperti itu, tetapi gadis ini biasanya bodoh, kenapa dia bisa mengingat hal-hal seperti itu di saat seperti ini? Apa mungkin ....

"Aqua, jangan bilang ... kau ingin melempar semua kesalahan ini ... padaku ...?

Aqua tidak menjawab pertanyaanku, dan hanya mengalihkan pandangannya dengan kaku.

"Lagi pula, waktu itu aku tidak ikut masuk ke dalam Destroyer. Jika aku berada di sana, pasti aku akan menghentikan Kazuma agar tidak mengambil keputusan seperti itu. Sayangnya saat itu aku tidak di sana, jadi apa boleh buat. Sangat disayangkan sekali."
Tidak ada yang bertanya sama sekali, tiba-tiba Megumin menceletuk.

"... Hei, tunggu sebentar, Aqua, Megumin, kalian berdua, jangan bilang ... kalian berdua ingin ...!"

Seketika, Darkness melindungiku, berdiri menghadap Sena dan berkata:
"Tunggu sebentar, akulah pelakunya, dan orang yang memberikan instruksi tersebut adalah aku. Tolong biarkan aku bergabung dalam permainan kotor (mesum ( ͡° ͜ʖ ͡°)) di penjara itu ....
Ah, maksudku jika Anda ingin menahan Kazuma, bawalah aku dan interogasi aku juga!"

"Aku dengar kamu hanya berdiri di depan Destroyer dan sama sekali tidak berguna, benar?"
“!?”
Sena menabur garam pada luka Darkness tanpa ragu-ragu, sehingga dia berbalik melihatku dengan genangan air mata di matanya. 

Tetapi kenyataan bahwa Darkness tidak berguna memang benar adanya, jadi aku menghiraukannya karena aku tidak punya waktu untuk meladeninya.

Pada situasi seperti itu, Wiz yang dari tadi terdiam tiba-tiba mengangkat tangannya dengan malu-malu.
"Em, seseorang yang melakukan teleportasi tersebut adalah aku, jika Anda ingin menahan Kazuma, jadi sebaiknya aku saja yang ...."

Aqua menahan Wiz yang hendak mengangkat tangannya.
"Jangan lakukan itu Wiz! Kurasa mengorbankan satu orang itu sudah cukup, dan ini satu-satunya jalan terbaik! Aku tahu kamu merasa bersalah, tetapi kamu harus menahannya sekarang ini. Lagi pula Kazuma tidak akan meninggalkan kita selamanya. Kita hanya harus menunggu dengan sabar sampai Kazuma keluar dari penjara, mengerti?"

Dasar kampret! Jangan bilang seakan-akan aku sudah pasti dipenjara!
Tidak, orang yang menyuruh Wiz adalah aku, setidaknya aku harus melindungi Wiz!
"Lupakan semua itu, lagi pula jika kalian tidak di pihakku, aku masih bisa mengandalkan orang-orang dari guild.

Ketika aku mengatakan itu, aku melihat sekeliling guild. Tetapi para petualang malah menghindari kontak mata denganku.
Bah-Bahkan kalian juga!
"Hei, lelucon macam apa ini! Usaha sedikit, kenapa! Setidaknya kasih komentar, kek!
Seketika aku mengecam mereka, seorang gadis penyihir berkata dengan lembut:
"Saat pertama kali aku bertemu dengan Kazuma .... Ya, aku melihatnya saat itu. Di sebuah gang di belakang guild, Kazuma melucuti celana dalam si gadis pencuri. Dan ekspresinya saat itu masih membekas di benakku."

Eh, tunggu sebentar ...!

"Ya, itu benar. Aku selalu berpikir Kazuma akan terlibat dengan masalah yang besar suatu hari nanti ...."

"Ya, aku juga sependapat. Aku juga mendengar rumor kalau dia mengurung seorang priest yang juga merupakan anggota party-nya ke dalam kurungan, sebagai umpan buaya.

"Ada lagi, kudengar saat seseorang menantangnya duel, Kazuma mencuri pedang magis milik si penantang lalu menjualnya.”

"Oh, kalian juga ikut memojokkanku?! Akan kuingat wajah kalian, dasar para pembual! Persiapkan diri kalian, setelah aku membuktikan ketidakbersalahanku, aku akan ...!"

Ketika aku sedang memaki mereka, kedua kesatria menahan kedua tanganku dengan paksa.
"Aku tidak akan melupakan kejadian ini
!"

<< PrologSelanjutnya >>

0 komentar:

Post a Comment